Sabtu, 06 Februari 2010

Sockbreaker

disalin dari .motorplus-online.com
364801-setel-sok-gombak.jpgBeberapa tipe motor punya sokbreker dilengkapi penyetel udara. Sayang, banyak yang gak paham fungsinya. Padahal, menurut Handy Hariko dan Reiner M. Sitorus, setelan gas pengaruhi kerja sokbreker.

Sebutlah Honda GL-Pro (gbr. 1) dan Kawasaki Ninja 150RR (gbr. 2). Sokbreker depan GL-Pro dilengkapi setelan gas. Sedang sok belakang Ninja 150RR, ada tabung gasnya. Semua punya pentil buat mengisi gas.

Sokbreker tipe ini lebih mumpuni. Kerja pegas dibantu dua sistem, yaitu hidrolik dan pneumatic. "Kerja gas atau pneumatic membantu spring atau per kembali mekar. Pertama, guncangan diredam oli. Tapi, karena kembalinya oli lambat, agar cepat, dibantu tekanan gas," jelas Reiner, dari divisi Service dan Spare-parts PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).364902-setel-sok-dok.jpg

Lebih lanjut Handy jelaskan gas yang dipakai mengisi sokbreker adalah Nitrogen. "Pakai Nitrogen lebih stabil dan ringan. Jadi meski sok bekerja gas tidak panas. Selain itu, kandungan air di nitrogen lebih sedikit dibanding gas lain," urai Deputi Service PT Astra Honda Motor itu.

Gas nitrogen ini fungsinya membantu peredaman dan rebound. Jika turunnya cepat, gas membuat baliknya lebih lambat. Sehingga motor tidak mantul saat melintas jalan kribo.

Namanya juga gas, menurut Handy dan Reiner, meskipun jarang, ada kemungkinan terjadi kebocoran. Jika sampai bocor, maka yang dirasa sokbreker seperti mati. Biasanya jadi terlalu empuk. Sebab, yang bekerja hanya per dan minyak. "Cirinya kalau membentur lubang. Saat kena benturan sokbreker cepat mendem tapi telat kembali. Saat benturan kedua, langsung terasa keras, seperti tidak ditahan dampernya," jelas Reiner.

Kebocoran biasanya karena sil yang aus atau rusak. Atau bisa jadi saat pembongkaran ketika melakukan perawatan rutin. Makanya, baik Handy atau Reiner kompak menyarankan untuk selalu mengecek tekanan anginnya. Jika kurang, segera ditambah. Tentu dengan tekanan sesuai anjuran dari pabrik.

Penulis/Foto : Aries/Dok. MOTOR Plus

0 komentar:

Dimana ya ?

 
Powered by Blogger