Jumat, 01 Januari 2010

Gus

Dokumen Wiwitfatur.wordpress.com

Gejolak di internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum berakhir. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ternyata masih menyimpan energi untuk turun gunung terlibat dalam perseteruan pada partai dengan suara terbesar ketujuh pada Pemilu 2009 itu.

Ketua umum Dewan Syura DPP PKB (hasil Muktamar II di Semarang) itu mengaku siap mengadakan muktamar III pada Februari 2010 atau satu bulan setelah pelaksanaan Muktamar NU. ”Sebenarnya kiai-kiai yang datang sudah minta saya untuk mempercepat saja. Tapi, memang lebih baik setelah NU,” ujar Gus Dur saat memberikan keterangan pers di Kantor PB NU, Jl Kramat Raya, Jakarta, kemarin (31/10).

Menurut presiden ke-4 RI itu, para kiai merasa prihatin atas kondisi PKB saat ini. Partai berlambang bintang sembilan itu dianggap terlalu bergantung pada penguasa. PKB, kata Gus Dur, juga makin kehilangan jati diri sebagai partai yang tumbuh dari gerakan moral. “Intinya, partai ini perlu diselamatkan,” tandas Gus Dur.

Aturan di internal PKB memiliki keunikan tersendiri. Tidak seperti partai lain pada umumnya, pada Muktamar II Semarang lalu ditetapkan dua mandataris. Yaitu, Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum Dewan Tanfidz dan Gus Dur sebagai ketua umum Dewan Syura. Dualisme kepemimpinan inilah yang dianggap sebagai salah satu pemicu konflik selama ini.

Terkait rencana muktamar mendatang, apakah sudah berkomunikasi dengan Muhaimin? “Yang pasti akan kami ajak. Persoalan bagaimana nanti, kita lihat saja dulu,” tambah Gus Dur.

Pelaksanaan muktamar setelah suksesi NU itu diputuskan dalam rapat gabungan DPP PKB (kubu Gus Dur) pada 28 Oktober lalu. Hingga saat ini PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang diakui pemerintah. (dyn/agm)

0 komentar:

Dimana ya ?

 
Powered by Blogger