Jumat, 22 Januari 2010

2010

disalin dari jpnn.com

SERATUS hari pertama masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono yang pertama dulu diguncang oleh bencana sangat besar: tsunami Aceh. Konsentrasi pemerintahan baru SBY saat itu langsung tersedot untuk mengatasi bencana tak terduga tersebut.

Tapi, di balik bencana besar itu, ada hikmah yang sangat besar pula: perdamaian di Aceh. Perang yang menguras daya selama 30 tahun langsung berakhir. Antara lain berkat kepiawaian Wapres Jusuf Kalla dalam mengemban tugas yang diberikan SBY.

Seratus hari pertama masa kepresidenan SBY yang kedua ini diguncang tsunami: tsunami Bank Century. Energi nasional seperti tercurah sepenuhnya kepada penyelesaian Bank Century. Kali ini, Wapres yang sekarang tidak bisa banyak membantu. Antara lain karena justru Wapres Boediono menjadi salah satu sasaran tembak yang utama.

Adakah juga hikmah yang akan diperoleh dari tsunami jilid kedua ini" Akankah dari tsunami Bank Century ini Indonesia lantas bisa memasuki era penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang sebenarnya" Harapan saya tentu begitu. Sebab, memang dua hal itulah yang sekarang menjadi titik lemah yang paling gawat di Indonesia.

Di luar itu, keadaan akan berjalan terus sebagaimana mestinya. Sebagaimana tsunami Aceh dulu yang tidak sampai menggoyahkan ekonomi Indonesia, saya percaya tsunami jilid II ini pun tidak akan merobohkan kejayaan Indonesia. Justru akan memperkuatnya. Apalagi kalau pemerintah SBY benar-benar menjadikan kasus ini untuk menyelesaikan agenda penegakan hukum dan reformasi birokrasi.

Meski terjadi tsunami Bank Century, saya lihat tidak akan mengganggu kinerja ekonomi nasional secara keseluruhan, kalaupun misalnya pihak oposisi tetap ngotot mau melengserkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Indonesia saat ini sudah mencapai tahap di mana hanya orang-orang yang hebat yang bisa tampil di posisi strategis. Indonesia sudah mencapai tahap tidak bisa memberikan tempat kepada orang yang biasa-biasa saja. Tahap ini memang belum tercapai secara sempurna, tapi arahnya sudah amat jelas. Dan akan semakin jelas lima tahun mendatang.

Tapi, bagaimana ekonomi Indonesia tahun 2010 kalau tsunami jidil kedua ini berakibat lebih jauh lagi" Yakni, misalnya, panitia angket DPR sampai menuntut turun takhtanya Wapres Boediono" Saya memperkirakan tidak pula akan berdampak kuat terhadap pembangunan ekonomi nasional.

Sistem politik untuk menyelesaikannya sudah ada. Yakni, sebuah jalan yang sangat panjang: menunggu putusan pengadilan, menunggu sidang-sidang DPR, menunggu sidang-sidang di Mahkamah Konstitusi, kembali lagi proses di DPR, dan akhirnya masih harus ada satu proses lagi di MPR. Yakni, Presiden SBY mengajukan dua calon pengganti. Lalu, MPR yang akan memilih salah satunya.

Semua itu memang akan menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Tapi, kehebohan tersebut hanya akan berputar di kalangan elite. Rakyat hanya akan menontonnya dengan rasa lelah. Sektor korporasi akan bergerak sendiri tanpa menghiraukan proses politik itu. Bahkan, dengan cara sekarang, saat TV-TV menyajikan kehebohan tersebut ibarat infotainment, rakyat justru bisa melihat hiburan politik.

Pembangunan ekonomi nasional kini tidak lagi hanya ditentukan oleh pemerintah dan kaum politisi. Globalisasi ekonomi telah membuat ekonomi Indonesia terikat kuat dengan sistem ekonomi internasional yang kian baik dan maju. Ekonomi Indonesia sudah tidak bisa melepaskan diri lagi dari "campur tangan" ekonomi internasional seperti itu.

Faktor lain yang membuat ekonomi optimistis adalah: peran rakyat dan korporasi sudah jauh lebih besar dari peran pemerintah sendiri. Kalau pemerintah, lewat APBN, hanya bisa menggerakkan dana Rp 1.000 triliun setahun untuk pembangunan ekonomi nasional, rakyat dan korporasi bisa menggerakkan dana puluhan kali lebih besar. Ada yang menyebut sampai Rp 50.000 triliun setiap tahun. Itu berarti kemampuan rakyat dan korporasi sudah 50 kali lipat kemampuan pemerintah.

Itulah sebabnya mengapa di tengah-tengah tsunami jilid II ini, kinerja ekonomi tetap baik. Rupiah tetap stabil. Pasar modal tetap bergairah (turun dan naik) sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan di situ.

Dari gambaran tersebut, keadaan ekonomi 2010 tidak akan banyak terganggu oleh tsunami Bank Century. Perkembangan ekonomi Indonesia akan terus maju. Politisi akan terus bergerak ke mana saja sesuai agenda mereka, pelaku ekonomi akan semakin tidak peduli. Pelaku ekonomi akan terus bekerja memanfaatkan momentum kian seksinya nama Indonesia di mata internasional.

Sektor perbankan dan keuangan akan tetap dan menjadi sangat baik pada 2010. Mungkin yang terbaik dibanding sektor lainnya. Membaiknya sektor perbankan dan keuangan ini akan berarti segala-galanya. Ia akan membawa kebaikan pula di sektor-sektor lain secara keseluruhan. Misalnya, properti. Sektor properti saya perkirakan bisa 20 persen lebih baik daripada 2009.

Maka, pada tahun 2010, kita bisa merayakan tiga hal sekaligus: selesainya kasus Bank Century dengan segala hikmah yang ada di baliknya, kian tersisihnya orang-orang biasa di Indonesia, dan bergairahnya ekonomi secara keseluruhan yang didorong oleh bergairahnya sektor perbankan dan keuangan.

0 komentar:

Dimana ya ?

 
Powered by Blogger